Kilas balik2

 Waktu berjalan seperti biasa, sindiran demi sindiran diterima oleh sang puan,entahlah apa niatnya untuk pamer atau untuk mengejek, sampai pada akhirnya terdengar kabar si gadis mulai berpaling,ada rasa tak terima, melihat sang tuan diperlakukan seperti ini yang kedua kalinya,,

Namun apa daya sang tuan tak berdaya karena rasa bergantung dan tak enak hati nya,rasa traumanya yang takut kehilangan sosok yang bisa memperhatikannya, sang puan berusaha memahaminya,walau dengan rasa sesak melihatnya

Kabar yang tak seharusnya terkabar datang dengan sendirinya,lagi lagi rasa kecewa yang tak terbendung,

Sang tuan berusaha menjaga kedua hati,namun sang puan lebih legowo dalam menangani rasa sakit, disaat sang tuan tahu rasa cinta sang puan ia berusaha untuk berbicara,disisi lain sang puan takut menyakiti hati si gadis,

Sang puan bisa saha bersikap egois untuk merebut sang puan,tapi lembut hati sang puan tak kuasa disaat melihat si gadis bermatakan bengkak dan murung,ada rasa bersalah di hati sang puan,

Puncaknya disaat sang tuan menunjukkan rasa marahnya,disitu sang puan memutuskan untuk mundur,walaupun dengan kewarasan yang hampir hilang, karena rasa sesak,sang tuan yang mengetahui jika sang puan menyatakan mundur dari peran itu,mulai terasa asing

Rasa asing,seperti awal baru bertemu,dan sang puan mulai melihat lagi senyuman si gadis, walaupun ada rasa sesak di dada,tapi tak apa sang puan sudah terbiasa,,

Hingga akhirnya sang puan menulis naskah yang berakhir dengan doa yang tulus,

Tuan kau tahu ada orang yang benar-benar tulus memperlhatikanmu,ada orang yang benar-benar tulus mendoakan disetiap langkahmu,ada orang yang rela menghempaskan egonya demi kau bahagia, walaupun itu semua dari kejauhan,ia rela menunggumu bahagia terlebih dahulu agar ia yakin tak ada kata ragu untuk merelakanmu nantinya, berbahagialah,tak bisakah kau juga mendoakannya juga agar ia bisa bahagia sepertimu,atau kau juga tak yakin dengan bahagimu

Komentar

Postingan Populer